Umrah – Definisi, Waktu dan Tata Cara Bepergian

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Definisi Umrah

Dalam tinjauan bahasa umrah diambil dari kata i’timar yang berarti ziarah (berkunjung). Ada yang mengartikan umrah adalah menuju tempat yang makmur, karena ibadah umrah dilakukan sepanjang umur.[4] Sedangkan arti umrah menurut istilah adalah mengunjungi Baitullah (Kabah), untuk melakukan thawaf, sa’i antara shafa dan marwah, dan mencukur atau menggunting rambut demi mengharap ridha Allah SWT.[5]

Adapun aturan, syarat, rukun, wajib, sunnah dan larangan-larangan umrah persis sama dengan haji, kecuali pada rukun dan wajib umrah ada beberapa sedikit perbedaan, sehingga umrah disebut dengan al-hajj al-ashghar (haji kecil).

Waktu Umrah

Mayoritas ulama berpendapat, waktu umrah adalah seluruh hari yang ada sepanjang tahun, sehingga bisa dikerjakan  kapan  saja.[2] Namun, Abu Hanifah memakruhkan pelaksanaanya pada lima hari; hari Arafah, hari raya Idul Adha, dan tiga hari tasyrik. Waktu terbaiknya adalah pada bulan Ramadhan.[3]

Tata Cara Bepergian Untuk Umrah

Bagi orang yang mempunyai kemampuan atau keinginan untuk melaksanakan ibadah umrah hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Bermaksud untuk mencari ridha Allah, mendekatkan diri kepada Allah,  menghindari  kepentingan  dunia, berbangga-bangga, mencari status sosial, riya (pamer) dan sum’ah (kemasyhuran/kenamaan).
  2. Menulis wasiyat tentang hak dan kewajiban seperti hutang-piutang, seakan-akan salam perpisahan yang tidak akan kembali lagi, karena ajal di tangan Tuhan.
  3. Minta maaf kepada sesamanya atas segala bentuk kesalahan dan kedhaliman yang perna dilakukan, bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat, serta menyesali terhadap segala kesalahan dan berniat untuk tidak melakukan kembali.
  4. Untuk biaya dan bekal melaksanakan ibadah memilih harta yang baik dan halal, karena Allah adalah baik dan tidak menerima sesuatu kecuali yang baik.
  5. Menjahui perbuatan maksiat, jangan menyakiti orang lain walaupun dengan kata-kata, jangan berbicara kotor, jangan adu domba, jangan berbohong, dan jangan bersesak-desakan karena dapat menyakiti orang lain.
  6. Hendaknya memahami hukum-hukum umrah, dan tata cara pelaksanaan ibadah umrah.
  7. Menjaga seluruh kewajiban, terutama shalat lima waktu berjama’ah pada waktunya, banyak membaca al-Qur’an, berdzikir, berdo’a, berbuat baik kepada sesamanya baik dengan perkataan atau dengan perbuatan, menolong orang yang membutuhkan, bersikap lemah lembut, bersedekah kepada fakir-miskin, dan menyuruh kepada kebaikan dan melarang kemungkaran.
  8. Mencari kawan yang baik.
  9. Hendaknya berakhlaq mulia; ikhlas, sabar, wara’, pemaaf, adil, amanah, bijaksana, tawadu’, dan dermawan.[1]

 

[1] Wahbah al-Zuhaily, al-Fiqhu al-Islamy wa ‘Adillatuhu, Juz 3, h.. 127.

[2] Tholal bin Ahmad al-‘Aqil, Petunjuk Bagi Jama’ah Haji dan Umrah, (Jiddah: 1435), 8-9.

[3] Ibid., 128.

[4] Ibid., 79.

[5] Ibid., 398.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait

Niat Ihram Umrah
Ukhasah

Niat Ihram Umrah

Kata Ihram berasal dari kata احرم – يحرم – احراما yang berarti mengharamkan. Dalam kontek haji dan umrah, ihram berarti

Baca Selengkapnya »
tahallul-umrah
Ukhasah

Tahallul Umrah

Tahallul adalah keadaan seseorang yang telah dihalalkan melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama ihram dengan cara bercukur atau memotong rambut.

Baca Selengkapnya »
thawaf-umrah
Ukhasah

Thawaf Umrah

Pengertian Thawaf  Thawaf menurut bahasa berarti mengelilingi. Sedangkan menurut istilah berarti mengelilingi Baitullah sebanyak tujuh kali putaran dengan posisi Ka’bah

Baca Selengkapnya »