Tips Agar Tetap Aman dan Tidak Tersesat di Tengah Keramaian Masjidil Haram

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Tips Jemaah di Makkah: Waspada, Hafal Rute Bus, dan Jaga Kartu Penting

Makkah, Arab Saudi – Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam), Harun Al Rasyid, kembali mengingatkan para jemaah untuk senantiasa waspada dan tidak panik saat beraktivitas di area Masjidil Haram. Imbauan ini sangat penting mengingat kepadatan dan potensi tantangan yang mungkin dihadapi jemaah di Tanah Suci.

Salah satu fokus utama Harun adalah masalah jemaah yang tersesat atau salah arah, terutama saat mencari terminal bus Shalawat yang akan mengantar mereka kembali ke hotel. “Setiap jemaah memiliki kartu bus. Kartu ini harus selalu dibawa. Kalau tidak hafal bisa melihat kartu bus itu,” tegas Harun di Makkah, Rabu (21/5/2025).

Ia menambahkan, jemaah tidak hanya wajib menghafal nomor bus Shalawat, tetapi juga terminal keberangkatan dan arah menuju terminal tersebut. Diketahui, ada tiga terminal bus Shalawat di sekitar Masjidil Haram:

  • Syib Amir: Untuk jemaah dari wilayah Syisyah dan Raudlah.
  • Jabal Ka’bah: Untuk jemaah dari wilayah Jarwal.
  • Ajyad: Untuk jemaah dari wilayah Misfalah.

Jika jemaah merasa bingung, Harun menyarankan untuk menjadikan Zamzam Tower atau WC 3 sebagai patokan arah. Di lokasi WC 3, petugas dari Sektor Khusus Haram selalu siap membantu memberikan arahan. “Di WC 3 juga ada petugas Sektor yang akan memberikan arahan jemaah menuju terminal,” jelasnya.

Selain masalah arah, Harun juga menyoroti pentingnya menjaga barang berharga. Jemaah diimbau untuk tidak membawa uang berlebihan atau mengenakan perhiasan mencolok. “Uang bawalah secukupnya. Sisanya itu nanti dikumpulin di Ketua Kloter atau Ketua Rombongan. Nanti bisa dititipkan di hotel,” sarannya.

Demi keamanan, jemaah juga disarankan untuk berangkat ke Masjidil Haram minimal berdua atau bertiga agar bisa saling menjaga. Namun, jika rombongan terpisah, jemaah tidak perlu panik. “Apabila rombongan terpisah, jangan panik, ada petugas seksus yang akan membantu memberikan arah ke terminal yang dituju,” katanya.

Yang tak kalah krusial, jemaah wajib membawa kartu Nusuk. Kartu ini berfungsi layaknya paspor haji dan akan selalu dicek saat memasuki Masjidil Haram. “Jadi bawa selalu kartu Nusuk ini, bisa disimpan di tas bagian luar dan ditutup rapi. Agar tidak hilang dan terhindar dari penjambretan. Sebab, kartu Nusuk ini bisa disalahgunakan,” tutur Harun.

Terakhir, Harun memberikan perhatian khusus bagi jemaah lansia, uzur, dan berkebutuhan khusus. Mereka sangat dianjurkan untuk salat di hotel guna menjaga stamina dan kebugaran menjelang puncak ibadah.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait

Search