Minuman Legendaris dari Tanah Suci

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Air Zamzam

Air Zamzam merupakan salah satu simbol paling ikonik dari Tanah Suci Mekkah. Bersumber dari sumur bersejarah di kawasan Masjidil Haram, air ini tak hanya dikenal karena nilai spiritualnya yang tinggi, tetapi juga diyakini memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa.

Sejak ribuan tahun lalu, air Zamzam telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan ibadah umat Muslim. Setiap tahunnya, jutaan jemaah haji dan umrah berupaya membawa pulang air ini sebagai bentuk oleh-oleh penuh makna—bukan hanya karena keistimewaannya, tetapi juga karena diyakini mengandung keberkahan.

Rasa air Zamzam yang tawar namun menyegarkan memberikan sensasi berbeda dibanding air biasa. Kandungan mineral alaminya dipercaya bermanfaat bagi tubuh, dan bagi sebagian orang, juga menjadi bagian dari proses penyembuhan spiritual.

Tak heran, air Zamzam tetap menjadi salah satu hal paling dicari oleh para peziarah. Bukan sekadar oleh-oleh, tapi juga sebagai pengingat akan pengalaman ibadah yang mendalam di Tanah Suci.

Qahwa (Kopi Arab)

Qahwa, atau kopi Arab, merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Arab Saudi. Lebih dari sekadar minuman, Qahwa adalah simbol kehangatan, tradisi, dan keramahan yang telah mengakar dalam budaya Timur Tengah selama berabad-abad.

Berbeda dari kopi pada umumnya, Qahwa disajikan tanpa gula dan diberi tambahan rempah-rempah seperti kapulaga, yang memberikan aroma dan cita rasa khas. Minuman ini biasanya dihidangkan dalam teko tradisional bernama dallah, lalu dituangkan ke dalam cangkir kecil tanpa gagang yang disebut finjan.

Ritual penyajian Qahwa tidak hanya sekadar menikmati kopi, melainkan juga menjadi bagian dari tradisi menyambut tamu. Di berbagai acara, dari pertemuan keluarga hingga forum resmi, Qahwa selalu hadir sebagai bentuk penghormatan dan simbol persaudaraan.

Kehadirannya dalam budaya Arab mencerminkan nilai-nilai luhur seperti keterbukaan, penghargaan terhadap tamu, dan kesederhanaan. Karena itulah, Qahwa bukan hanya minuman—ia adalah bagian dari identitas dan warisan budaya Arab yang masih hidup hingga kini

Sobia

Saat bulan Ramadan tiba, ada satu minuman yang hampir selalu hadir di meja berbuka masyarakat Timur Tengah, khususnya di Arab Saudi—yaitu Sobia. Dikenal sebagai minuman fermentasi tradisional, Sobia tidak hanya menyegarkan, tetapi juga memiliki cita rasa khas yang membuatnya begitu digemari saat waktu berbuka.

Sobia umumnya dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti roti kering, gandum, atau barley yang difermentasi bersama gula dan campuran rempah-rempah seperti kapulaga dan kayu manis. Hasilnya adalah minuman dengan rasa manis yang ringan, kadang disertai sedikit sensasi asam alami dari proses fermentasi. Kombinasi rasa ini menjadikan Sobia pilihan ideal untuk melepas dahaga setelah seharian berpuasa.

Selain rasanya yang khas, Sobia juga menarik secara visual. Warna minuman ini bisa bervariasi, mulai dari putih susu hingga merah muda atau merah terang. Perbedaan warna ini biasanya berasal dari tambahan buah, sari nabati, atau pewarna alami yang digunakan dalam proses pembuatannya.

Tak heran jika Sobia selalu dinantikan setiap Ramadan. Lebih dari sekadar minuman, Sobia telah menjadi bagian dari tradisi dan budaya berbuka puasa yang memperkaya pengalaman spiritual dan kuliner di bulan suci.

Tamr Hindi (Jus Asam Jawa)

Di tengah cuaca panas khas Arab Saudi, minuman yang menyegarkan selalu menjadi incaran. Salah satu pilihan tradisional yang populer adalah Tamr Hindi, atau jus asam jawa. Minuman ini dikenal karena rasa asam manisnya yang khas dan efek menyegarkan yang langsung terasa sejak tegukan pertama.

Tamr Hindi dibuat dari sari buah asam jawa yang direndam dalam air, kemudian dicampur dengan gula untuk menyeimbangkan rasa. Proses penyajian yang sederhana namun autentik menjadikannya minuman favorit, terutama saat musim panas atau sebagai pelepas dahaga saat berbuka puasa.

Selain menyegarkan, Tamr Hindi juga dipercaya memiliki manfaat pencernaan dan membantu mengatasi kelelahan akibat cuaca panas. Tak heran jika minuman tradisional ini terus lestari dari generasi ke generasi, sebagai bagian dari kekayaan kuliner Timur Tengah yang tak lekang oleh waktu.

Jallab

Di antara deretan minuman tradisional Timur Tengah, Jallab menempati tempat istimewa karena cita rasanya yang kaya dan penyajiannya yang elegan. Minuman ini sangat populer di banyak negara Arab, termasuk Arab Saudi, dan kerap menjadi pilihan favorit saat musim panas atau di bulan Ramadan.

Jallab dibuat dari perpaduan unik pasta kurma dan molase anggur yang dicampur dengan air dan diberi sentuhan air mawar. Disajikan dingin dengan es batu, minuman ini kerap dilengkapi dengan taburan almond atau kismis, menambah tekstur dan cita rasa yang khas.

Dengan rasa manis yang dalam dan aroma bunga yang lembut, Jallab bukan hanya menyegarkan, tetapi juga menghadirkan nuansa kemewahan dalam setiap tegukan. Tak heran jika minuman ini sering dihidangkan dalam momen spesial dan pertemuan sosial di wilayah Timur Tengah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait

Search