Lebih dari 60 juta umat Islam mengunjungi Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah selama bulan Muharram 1447 Hijriah, menurut data Otoritas Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Lonjakan ini didukung oleh layanan terpadu yang memudahkan ibadah jemaah dan peziarah.
Masjidil Haram mencatat 27,5 juta jemaah, termasuk hampir 48 ribu orang yang salat di area Hateem, Hijr Ismail. Sebanyak 7,8 juta orang juga menunaikan umrah sepanjang bulan tersebut.
Sementara itu, Masjid Nabawi menerima lebih dari 21,5 juta jemaah. Di antaranya, lebih dari 1,1 juta salat di Al Rawdah Al Sharifah, dan lebih dari 2,1 juta berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW serta dua sahabat beliau.
Dilaporkan oleh Saudi Press Agency (SPA), otoritas menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kenyamanan dan spiritualitas pengunjung sesuai arahan kepemimpinan Saudi. Jumlah kunjungan yang tinggi disebut sebagai bukti peningkatan kualitas layanan dan fasilitas di kedua masjid suci.
Di sisi lain, Kementerian Haji dan Umrah melaporkan kenaikan 30% jumlah jemaah umrah yang masuk dengan visa, serta peningkatan 27% dalam penerbitan visa dibandingkan periode sama tahun lalu.
Untuk mendukung musim umrah, lebih dari 4.200 kontrak ditandatangani antara penyelenggara lokal dan agen internasional, guna memperkuat operasional dan layanan jemaah. Musim umrah dimulai 14 Dzulhijjah 1446 H, dengan penerbitan visa dan izin melalui platform digital Nusuk, yang mendukung pemesanan dan akses layanan dalam berbagai bahasa.
Kementerian menilai tingginya minat tahun ini sebagai dampak dari kesuksesan haji 1446 H, serta peningkatan sistem, teknologi, dan integrasi layanan yang terus dikembangkan. Persiapan musim umrah juga dilakukan lebih awal demi kelancaran prosedur, peningkatan digitalisasi, serta standar layanan yang makin tinggi.
